Fenomena Langit Bulan Maret 2023, Ada Bulan Purnama Cacing dan Hujan Meteor

Dikutip dari laman lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Gamma Normid adalah hujan meteor yang titik radian (titik awal kemunculan hujan meteor) terletak di konstelasi Norma, diantaranya konstelasi Scorpius dan Centaurus.

Ekuinoks Maret

Ekuinoks menandai titik di orbit tahunan Bumi ketika semua tempat di Bumi memiliki waktu siang dan malam yang hampir tepat 12 jam. “Equinox” berarti “malam yang sama”, jadi ini sangat masuk akal.

Keseimbangan sempurna antara siang dan malam terjadi karena jarak dan sudut antara matahari dan bumi pada kemiringan 23,5°.

Ekuinoks akan terjadi pada tanggal 20 Maret sebagai titik awal musim semi astronomi di Belahan Bumi Utara. Musim di balik di Belahan Bumi Selatan yang akan menjadi musim gugur.

Dilansir dari laman resmi NASA, di utara khatulistiwa, ekuinoks Maret juga akan membawa matahari terbit lebih awal, matahari terbenam lebih lambat, angin yang lebih lembut, dan tanaman yang mulai tumbuh.

Di selatan khatulistiwa akan mengalami matahari terbit kemudian, matahari terbenam lebih awal, angin yang lebih dingin, dan daun-daun kering yang berguguran.

Oposisi Ceres

Pada tanggal 21 Maret, Ceres berada tepat di sisi berlawanan antara Bumi dan Matahari dan sedang dalam jarak terdekatnya dengan Bumi sehingga dapat terlihat terang.

Dilansir dari laman NASA, Ceres merupakan objek terbesar di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil.

Ceres terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, jadi untuk menemukannya di langit bulan Maret, memerlukan teropong atau teleskop kecil.

Admin