Mengenal 3 Tokoh Utama Pendiri NU, Salah Satu Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

KH M Hasyim Asy’ari wafat pada 25 Juli 1947  dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di komplek Pesantren Tebuireng.

2. KH Abdul Wahab Hasbullah

Tokoh pendiri NU selanjutnya adalah KH Abdul Wahab Hasbullah.

Beliau lahir di Jombang pada 31 Maret 1888 dari pasangan KH Hasbulloh Said dan Nyai Latifah.

Sebagai pendiri NU, ternyata beliau telah mengenyam pendidikan di berbagai pesantren, seperti Pesantren Mojosari Nganjuk, Pesantren Tawangsari Sepanjang, dan Pesantren Tebuireng.

Selain itu, Kiai Abdul Wahab Hasbullah juga mengenyam pendidikan hingga ke Makkah.

Sepulangnya dari Mekah, beliau kembali mengabdikan dirinya untuk mengasuh pesantrennya di Tambakberas.

Selain sebagai pendiri NU, Kiai Wahab juga merupakan pendiri Madrasah Nahdlatul Wathan, yang berarti Bangkitnya Tanah Air.

Dilansir dari laman resmi Kominfo Jatim, bahwa pendirian Nahdlatul Wathan ini merupakan bentuk usaha Mbah Wahab untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Selain itu, beliau merupakan pelopor kebebasan berpikir di kalangan Umat Islam Indonesia yang kemudian membentuk kelompok diskusi Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1914.

KH Abdul Wahab Hasbullah menjabat sebagai Rais Aaam pada 1947 hingga 1971.

Kemudian beliau wafat pada 29 Desember 1971, dan dikebumikan di  komplek Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Dengan banyaknya jasa dan pemikiran semasa hidupnya, beliau kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014.

3. KH Bisri Syansuri

Tokoh utama pendiri NU
Tokoh utama pendiri NU, KH M Hasyim Asy’ari (kanan), KH Abdul Wahab Hasbullah (tengah), dan KH Bisri Syansuri (kiri). (Foto: laman resmi/PwnuJatim)
Admin