Minum Oralit Saat Puasa Tidak Mencegah Haus? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Terutama sewaktu berpuasa, apalagi orang tersebut sedang tidak mengalami muntah-muntah dan diare.

Karena ketika seseorang sedang tidak mengalami hal demikian maka kadar natrium dan kalium nya berada dalam batas normal.

Sementara oralit memiliki kadar Natrium klorida atau NaCI yang konsentrasinya cukup tinggi sekitar 520 miligram per 200 mililiter.

Sehingga ketika seseorang mengkonsumsi oralit secara berlebihan bahkan terlalu sering sampai 30 hari selama ramadhan maka berkemungkinan dapat mengalami hipernatremia atau hiperkalemia.

Kandungan natrium yang terlalu tinggi dalam darah dapat berbahaya dan dapat menimbulkan gejala kehausan, lelah, gangguan otot, hingga bahkan kejang.

Selain itu kemungkinan terburuk yang dapat terjadi yakni dapat menyebabkan hemolisis, yang mana sel darah merah dalam tumbuh hancur.

Dapat juga menyebabkan Rhabdomyolysis, kerusakan otot, ginjal, hinggal Lupus.

Cara Mengembalikan Cairan Tubuh Saat Berpuasa

Tentu terdapat beberapa cara untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang ketika seharian berpuasa.

Seperti halnya banyak minum air putih, jus buah, dan juga kebutuhan cairan sebanyak 8 gelas perhari yang terpenuhi dengan baik.

Berikut tips minum air putih saat puasa menggunakan rumus 2-4-2:

1.      2 gelas air putih saat berbuka puasa (saat adzan magrib dan sebelum tarawih).

2.      4 gelas air putih saat makan malam (2 gelas saat makan dan 2 gelas sebelum tidur).

3.      2 gelas air putih saat sahur.

Selain itu tetap sesuaikan kebutuhan air putih dengan kondisi masing-masing tubuh. Terutama jangan sembarangan minum oralit saat puasa.

Admin