Prediksi Musim Kemarau 2023 BMKG Sebut Tiba Lebih Awal, Waspadai Potensi El Nino

Sebanyak 321 wilayah zona musim akan mengalami puncak kemarau pada Agustus 2023.

Wilayah ini meliputi Sumatera Selatan bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar pulau Jawa, sebagian Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan sebagian Pulau Sulawesi.

Dwikorita menambahkan bahwa 327 zona musim atau 46,78 persen berpotensi mengalami kemarau lebih kering. Sementara, 327 zona musim lainnya mengalami kemarau yang normal.

Menurut penjelasan di laman resmi BMKG, prediksi musim kemarau 2023 yang lebih kering ini disebabkan peluang fenomena El Nino sebesar 50-60% pada semester kedua.

Sedangkan 26,61% wilayah Indonesia mengalami puncak kemarau, pada bulan Juli. Zona musim lainnya akan mengalami puncak kemarau pada bulan September.

Kemarau yang lebih kering ini dipicu juga adanya perubahan iklim yang telah terjadi akhir-akhir ini.

Para pakar mengungkapkan bahwa Bumi kini kian memanas akibat peningkatan kadar gas rumah kaca di atmosfer.

Gas-gas ini berupa karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon. Kadarnya semakin meningkat akibat emisi karbon dari kendaraan bermotor dan industri.

Dalam kondisi normal, gas ini diperlukan untuk membuat bumi hangat, namun jika berlebih gas ini memicu perubahan iklim karena peningkatan panas secara global.

Akibat perubahan iklim, siklus hidrologi berubah membuat cuaca menjadi ekstrem.

Prediksi musim kemarau 2023 BMKG yang tiba lebih awal menjadi peringatan untuk beberapa wilayah yang akan dilanda kemarau kering.

Sehingga perlu mengoptimalkan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini.

Admin