10 Filosofi Hidup Orang Jawa, Bisa Bikin Lebih Bahagia

Filosofi yang dapat diterapkan dalam kehidupan. Bagi dirinya yang bisa belajar untuk tidak menggurui dan merasa dirinya paling pandai, paling benar dan menganggap orang lain rendah.

4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha

Filosofi Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha secara harfiah bisa diterjemahkan, “Menyerbu tanpa pasukan, menang tanpa merendahkan, kesaktian tanpa ajian, kekayaan tanpa kemewahan.” Makna dari
kata kata tersebut adalah sebaiknya tanamkan moral dengan jiwa ksatria yang bijaksana.

5. Becik Ketitik Ala Ketara

Filosofi ini menjelaskan bahwasanya perilaku baik dan buruk juga akan terlihat, perbuatan buruk lama kelamaan akan terlihat.

6. Alon-alon Waton Kelakon
Filosofi hidup orang Jawa memiliki nilai dan syarat akan makna yang terkandung pada setiap kata-katanya. (Foto: pexels/pixabay)

Merujuk pada artikel Universitas PGRI Madiun, maksud filosofi ini adalah menjelaskan tentang keselamatan atau safety.

Makna filosofi ini mengisyaratkan tentang kehati-hatian, waspada, istiqomah, keuletan. Apabila mengerjakan sesuatu sebaiknya dilakukan dengan selamat dan berhati-hati.

Dalam melakukan tindakan juga berpikir agar tidak terburu buru dan menjadi panik guna memilih pilihan tepat dan baik.

7. Nrimo ing Pandum

Filosofi ini bermakna mendalam yaitu menunjukkan pada sikap kejujuran, keikhlasan, ringan dalam bekerja dan ketidakinginan untuk korupsi. Cocok untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Admin