10 Tips Mengasuh Anak Bersama Mantan Pasangan Selama dan Setelah Bercerai

Tips Co-parenting yang dibagikan laman psychologytoday berikut ini menjadi salah satu solusi terbaik dalam mengasuh anak bersama mantan pasangan setelah memutuskan untuk bercerai.

Apa Itu Co-Parenting

Co-Parenting adalah pilihan terbaik bagi sebagian besar anak yang orang tuanya bercerai.
Co-Parenting adalah pilihan terbaik bagi sebagian besar anak yang orang tuanya bercerai.
(Ilustrasi: Freepik/Lifestylememori)

Co-Parenting berarti berbagi keputusan bersama mantan pasangan tentang pengasuhan anak-anak, termasuk di mana dan bagaimana mereka tinggal, pergi ke sekolah, berlibur, dan banyak hal lainnya.

Apa pun yang berusaha dikompromikan dengan mantan pasangan, tetaplah aktif mencari cara untuk menjadi orang tua Co-Parenting secara positif setelah perpisahan atau perceraian. Pasalnya, hal ini penting bagi kesejahteraan emosional dan sosial anak-anak.

Melansir dari klikdokter, Iswan Saputro, M.Psi menjelaskan bahwa perlu saling membangun kembali kepercayaan antar mantan pasangan setelah bercerai agar jangan sampai membuat anak kehilangan sosok orang tuanya.

Jadi prinsipnya, anak tetap dapat kasih sayang dari orang tua, baik ibu dan ayah, walau status keduanya telah bercerai,” katanya.

Co-Parenting adalah pilihan terbaik bagi sebagian besar anak yang orang tuanya bercerai. Co-Parenting yang sukses akan memberikan manfaat bagi anak antara lain: kestabilan mental, hubungan positif dengan kedua orangtua, meningkatkan prestasi di sekolah hingga menjadi pribadi yang dapat memecahkan masalah dengan baik.

Tips Membangun Co-Parenting yang Sukses

Penerapan pola asuh Co-Parenting tidak akan selalu berjalan mulus. Akan ada banyak tantangan dalam mengasuh anak bersama mantan pasangan setelah menjalani perceraian yang penuh pertikaian.

Kontributor 4