4 Cara Atur Pola Tidur saat Ramadhan, Puasa sering Disalahartikan untuk Rebahan Seharian

Hal ini telah dijawab oleh Syekh Nawawi sebagai berikut:

 وهذا في صائم لم يخرق صومه بنحو غيبة، فالنوم وإن كان عين الغفلة يصير عبادة، لأنه يستعين به على العبادة.

Artinya: “Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah” (Syekh Muhammad bin ‘Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Maka, tidur orang puasa bisa dianggap ibadah apabila memenuhi dua perkara di bawah ini:

1. Tidur tersebut tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah

2. Tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat, contohnya ghibah.

Jadi, umat Islam bisa coba menerapkan 4 cara atur pola tidur saat Ramadhan yang telah disampaikan di atas.

Hal ini bertujuan agar umat Islam tetap semangat dalam menjalani aktivitas seperti biasanya tanpa terganggu oleh ibadah puasa.

Selain itu, umat Islam juga akan memperoleh pahala yang lebih banyak lagi karena mengimbangi kegiatan puasa dengan aktivitas positif seperti bekerja.**** (Kontributor: Rosita Maela Sari)

Baca artikel menarik lainnya di Hariane.com.

Admin