Bahaya Penyakit Antraks: Begini 5 Langkah Penanganannya

Beberapa provinsi di Indonesia yang termasuk ke dalam daerah endemis Antraks, yaitu ada 11 provinsi. Diantaranya Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jambi, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Kasus Antraks pernah terjadi di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016. Bahkan baru-baru ini, Kabupaten Gunungkidul terkena wabah Antraks.

Bahaya penyakit Antraks: langkah penanganannya

Upaya pencegahan penyakit Antraks
Terdapat beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk menekan wabah Antraks (Ilustrasi: Freepik/KamranAydinov)

Merebaknya kembali kasus Antraks, perlu adanya langkah penanganan supaya bahaya penyakit Antraks ini tidak berkelanjutan menimpa masyarakat Indonesia.

1. Penanganan dini dengan anamnesis

Anamnesis merupakan suatu kegiatan wawancara yang dilakukan oleh pihak medis dengan pasiennya guna mendapatkan data kesehatan pasien. Sehingga hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya penyakit Antraks.

2. Menghindari konsumsi daging ternak yang kurang matang dan diupayakan bagi para peternak untuk melakukan pengecekan berulang kepada hewan ternak

3. Jika sudah terlanjur terkontaminasi, maka dapat diobati dengan penisilin, tetrasiklin, dan preparat sulfa.

4. Melakukan vaksinasi jika pengaruh obat telah hilang

Hal ini dikarenakan endospora di dalam vaksin akan mati akibat pengobatan

5. Mengubur seluruh bangkai ternak yang terkena Antraks dan seluruh material yang diduga tercemar sebagai tidakan pemusnahan dengan cara dibakar atau dikubur dalam-dalam

Kontributor 6