5 Tips Menerapkan Gaya Hidup Slow Living, Hidup Lambat Namun Nikmat

Hal ini berawal dari dibukanya fast food yakni McDonald’s tepat di tengah kota Roma.

Fast food atau makanan cepat saji ini menurut sebagian masyarakat dirasa akan mengubah tatanan kehidupan.

Oleh karena itu Carlo Petrina beserta aktivis lainnya membentuk slow food guna tetap mempertahankan tradisi dari makanan daerah.

Gerakan slow food ini terus mendapat dukungan di berbagai negara di seluruh dunia.

Hingga pada akhirnya konsep tersebut diadaptasi oleh Carl Honore, salah seorang penulis dan pembicara paling terkenal mengenai gerakan slow living.

Honore melalui bukunya In Praise of Slowness, mengeksplorasi bagaimana slow food justru memicu gerakan slow living yang lebih luas lagi.

Melansir dari laman The Good Trade, sebenarnya menerapkan gaya hidup slow living bukan berarti menerapkan rasa malas, lamban, atau bahkan tidak bersemangat.

Memperlambat kehidupan bukan tentang memperlambat laju dari setiap tugas yang dilakukan, namun justru sebaliknya.

Melalui gaya hidup ini, seseorang dapat mengubah tugas yang dilakukan dengan lebih memprioritaskan apa yang penting dan menetapkan waktu yang tepat untuk setiap tugas ataupun aktivitas.

Bagaimana cara menerapkan gaya hidup slow living?

Memulai gaya hidup slow living berarti berkomitmen pada sebuah ketidaksempurnaan.

Hidup dengan kesengajaan berarti memberikan izin diri sendiri untuk berubah dan berkembang dengan bergantung pada apa yang dirasa cocok untuk diterapkan.

Berikut ini beberapa tips memulai gaya hidup slow living menurut The Good Trade yang bisa diterapkan:

1. Belajar mengatakan ‘tidak’

Belajarlah untuk mengatakan ‘tidak’ untuk menghindari terlalu banyak berkomitmen.

Admin