Musim Kemarau 2023 Tiba Lebih Awal, BMKG Imbau Akan Fenomena El Nino

Dilansir dari laman resmi BMKG, Kemarau yang lebih kering ini disebabkan peluang fenomena El Nino sebesar 50-60% pada semester kedua 2023.

Sedangkan 26,61% wilayah Indonesia mengalami puncak kemarau, pada bulan Juli. Zona musim lainnya akan mengalami puncak kemarau pada bulan September.

Kemarau yang lebih kering ini disebabkan adanya perubahan iklim yang telah terjadi akhir-akhir ini.

Para pakar mengungkapkan bahwa Bumi kini kian memanas akibat peningkatan kadar gas rumah kaca di atmosfer.

Gas-gas ini berupa karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon. Kadarnya semakin meningkat akibat emisi karbon dari kendaraan bermotor dan industri.

Dalam kondisi normal, gas ini diperlukan untuk membuat bumi hangat, namun jika berlebih gas ini memicu perubahan iklim karena peningkatan panas secara global.

Akibat perubahan iklim, siklus hidrologi berubah membuat cuaca menjadi ekstrem.

Musim kemarau 2023 tiba lebih awal menjadi peringatan untuk beberapa wilayah yang akan dilanda kemarau kering mengoptimalkan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini, karena diprediksi munculnya peningkatan bencana kekeringan meteorologis seperti kebakaran hutan dan kekurangan air bersih.**** (Kontributor: Dewi Zulvia)

Admin