Selain, dari tradisi rampogan macan, faktor perburuan pun juga menjadi penyebab punahnya harimau Jawa.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta, perburuan harimau Jawa terjadi berawal dari pembukaan lahan yang dilakukan oleh manusia untuk menjadi perkebunan.
Hal tersebut, menyebabkan habitat harimau Jawa pun terganggu, yang kemudian menimbulkan konflik antara harimau dengan manusia, dan akhirnya perburuan makin masif.
Populasi harimau Jawa pun makin merosot hingga tahun 1940, diperkirakan sekitar 200-300 ekor yang tersisa. Pada tahun 1950, populasi harimau Jawa hanya tersisa 25 ekor.
4. Ekosistem harimau terkikis
Banyaknya populasi manusia yang makin hari bertambah menjadi penyebab punahnya harimau Jawa.
Hal tersebut, karena hutan-hutan yang menjadi habitat harimau Jawa harus dikorbankan demi kepentingan perkembangan lahan pertanian dan permukiman.
Oleh sebab itu, adanya ketidakseimbangan antara pelestarian hutan dengan perkembangan daerah.
Dilansir dari KMMH FKT, luasan hutan di Pulau Jawa pada tahun 2021 hanya 19% yang tutupan hutan dan 5% lainnya kebun raya serta taman keanekaragaman hayati.
Angka kawasan hutan sebesar 24% tergolong kecil jika dibandingkan oleh pulau lainnya.
Sangat amat disayangkan, bahwa punahnya harimau Jawa merupakan salah satu bentuk dari kegiatan manusia yang merugikan alam.**** (Kontributor: Rifan Faturachman)
Penulis dan Editor
-
Admin
-
Rizky Riawan Nursatria
H-48 Pilkada 2024, KPU Kota Semarang Terima 2.248 Kotak Suara, Pengawasan Bawaslu Terus Berlangsung
Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Pasca Rilis Notulen FOMC
Badai Milton Kategori 3 Melanda Florida, Lebih dari 1 Juta Warga Terkena Dampak
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
Naoya Inoue vs Luis Nery: The Monster Pertaruhkan 4 Gelar Sabuk Juara Tinju Dunia di Tokyo
10 Lagu Terpopuler IU (Lee Jieun) yang Wajib Diketahui UAENA serta Fakta Uniknya
Google Gemini: Asisten AI Baru untuk Android yang Diproyeksikan Gantikan Google Assistant
Sinopsis A Killer Paradox: Membongkar Kisah Mencekam di Balik Pembunuh Tak Disengaja
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024
BUDAYA
Misteri Astrologi: Mendalami Perbedaan antara Ramalan Zodiak, Shio dan Weton Jawa
Hal-hal Unik dalam Pernikahan Megah di Dhaup Ageng Pura Pakualaman
GAYA HIDUP
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
HARIANESIA
OLAHRAGA
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
PENDIDIKAN
ZODIAK
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024
Ramalan Zodiak untuk Aries, Gemini, dan Taurus pada Sabtu, 10 Februari 2024
VIDEO
H-48 Pilkada 2024, KPU Kota Semarang Terima 2.248 Kotak Suara, Pengawasan Bawaslu Terus Berlangsung
Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Pasca Rilis Notulen FOMC
Badai Milton Kategori 3 Melanda Florida, Lebih dari 1 Juta Warga Terkena Dampak
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
Naoya Inoue vs Luis Nery: The Monster Pertaruhkan 4 Gelar Sabuk Juara Tinju Dunia di Tokyo
10 Lagu Terpopuler IU (Lee Jieun) yang Wajib Diketahui UAENA serta Fakta Uniknya
Google Gemini: Asisten AI Baru untuk Android yang Diproyeksikan Gantikan Google Assistant
Sinopsis A Killer Paradox: Membongkar Kisah Mencekam di Balik Pembunuh Tak Disengaja
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024