Perbedaan Tari Saman dan Ratoh Jaroe: Mulai dari Kostum hingga Para Penarinya

HARIANESEMARANG – Perbedaan tari Saman dan Ratoh Jaroe masih belum diketahui banyak orang. Tarian asal provinsi Aceh ini sering dianggap satu tarian yang sama.

Perbedaan tari Saman dan Ratoh Jaroe memang tidak terlalu signifikan. Jika diperhatikan secara seksama, kedua tarian ini sebenarnya berbeda.

Berikut ini beberapa perbedaan tari Saman dan Ratoh Jaroe yang jarang disadari.

Dilansir dari Portal Informasi Pemerintah Indonesia, perbedaan tari Saman dan Ratoh Jaroe yang pertama terletak pada penarinya. Tari Saman dibawakan oleh penari laki-laki sedangkan Ratoh Jaroe oleh penari perempuan.

Pemimpin tari Saman ikut menari di tengah barisan tanpa diiringi oleh apapun. Ratoh Jaroe dipimpin oleh seorang Syahi di luar barisan sambil mengiringi dengan alat musik Rapa’i.

Ratoh Jaroe merupakan tarian “pendatang baru” di Aceh. Tarian ini dikembangkan oleh Yusri Saleh (Dek Gam dari Aceh) pada tahun 2000.

Perbedaan selanjutnya yaitu kostum yang digunakan. Penari Saman cenderung menggunakan kostum berwarna gelap khas Gayo, sedangkan Ratoh Jaroe menggunakan kostum berwarna cerah khas Aceh.

Kostum tari Saman yang berlengan pendek memudahkan penari untuk menggerakkan tangan. Kostum ini dipadu dengan sulaman motif Gayo di sekitar leher, serta ikat kepala dengan ditambahi sehelai tanaman di sebelah kiri.

Pakaian tradisional khas Gayo didominasi warna hitam dengan tambahan putih, merah, hijau dan kuning. Warna-warna ini melambangkan alam Gayo yang merupakan daerah dataran tinggi.

Admin