Gubernur DIY Soroti Tingginya Angka Korban Kekerasan Wanita dan Anak di Yogyakarta

HARIANE SEMARANG – Tingginya angka korban kekerasan wanita dan anak di Yogyakarta mendapat sorotan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Data Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK) DIY menunjukkan, terjadi 1.282 kasus kekerasan dengan korban perempuan dan anak selama 2022.

Sementara, berdasarkan survei pengalaman hidup perempuan nasional (SPHPN) 2021, dari 4 perempuan berusia 15-64 tahun, terdapat 1 orang yang mengalami kekerasan, baik fisik atau seksual.

Kekerasan masih menjadi ancaman yang berpotensi pada kesejahteraan manusia. Padahal bila kita menerapkan dan mengedepankan dialog dan musyawarah, baik di lingkungan keluarga, sosial dan kemasyarakatan, maka kita akan terhindar dari perbuatan kekerasan,” jelas Sri Sultan di puncak acara Hari Anti Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan pada Senin 27 November 2023 di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Baca Juga : 6 Beladiri untuk Wanita, Teknik Melumpuhkan Lawan yang Lebih Kuat

Lebih lanjut Sri Sultan mengatakan, DIY sebenarnya sudah mempunyai fasilitas komunikasi untuk penyaluran laporan bantuan seperti telepon SAPA di 129 dan nomor pelayanan UPTD PPA di DIY dan kabupaten kota.

Selain itu, ada juga penyediaan layanan Konseling Sahabat Anak dan Keluarga atau DESAGA serta pusat pembelajaran keluarga atau PUSPADA di DIY dan kabupaten kota.

Sejumlah layanan itu merupakan manifestasi dari upaya pencegahan kekerasan secara cepat, akurat, komprehensif dan integrasi.

Selain itu, Sri Sultan mendorong masyarakat dan pemerintah setempat untuk merangkul tema “Jogja Istimewa Tanpa Kekerasan”, membangun lingkungan yang aman bagi anak, perempuan dan kelompok rentan lainnya.

Admin