Dampak Marital Rape, Bukti Pemerkosaan Dapat Terjadi dalam Rumah Tangga

HARIANE SEMARANG – Dampak marital rape sebenarnya tanpa sadar kerap dirasakan oleh sebagian orang dalam sebuah pernikahan.

Dampak marital rape seringkali menimpa perempuan, meski memang marital rape dapat juga terjadi pada laki-laki.

Tidak menutup kemungkinan dalam hubungan pernikahan, seseorang mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan hingga dampak marital rape sulit untuk dihindari.

Beberapa orang mungkin berpikir pemerkosaan ialah sesuatu yang hanya terjadi di antara orang asing.

Namun, sebenarnya seks non konsensual dalam pernikahan juga dapat terjadi dan itu bukanlah hal yang biasa.

Apa itu marital rape?

Dalam jurnal Marital Rape: What We Have to Know About It? dijelaskan bagaimana marital rape dapat terjadi pada hubungan pernikahan.

Marital rape sendiri adalah istri yang mendapat tindak kekerasan seksual oleh suami di dalam rumah tangga.

Tindak kekerasan ini meliputi semua aktivitas seksual berupa pemaksaan yang dilakukan tanpa persetujuan atas kondisi yang dialami istri.

Sehingga dapat dikatakan pula bahwa marital rape merupakan hubungan seksual antara pasangan suami istri yang menggunakan cara kekerasan, paksaan, atau cara yang tidak dikehendaki pasangan masing-masing.

Meski lebih sering dialami oleh perempuan, namun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga pernah mengalaminya.

Dalam jurnal ini pula disebutkan bahwa memaksa istri untuk melakukan hubungan seksual merupakan bentuk pemerkosaan terhadap istri.

Selain itu, marital rape dikategorikan juga ke dalam kekerasan seksual yang juga tergolong sebagai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Admin