Tragedi Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Kronologi, Modus, hingga Jumlah Korban Terbaru

HARIANE SEMARANG – Kasus dukun pengganda uang Banjarnegara terus digali fakta terbarunya oleh polisi.

Pasalnya, Slamet Tohari, sang jagal sekaligus dukun abal-abal masih berubah-ubah dalam memberikan keterangan kepada penyidik.

Sementara hingga Rabu, 5 April 2023 pagi jumlah korban dukun pengganda uang Banjarnegara mencapau 12 orang.

Dua korban terakhir ditemukan dalam pencarian pada Selasa lalu. Keduanya korban tewas ini disebut-sebut sebagai pasangan suami istri.

Tindakan keji pria 45 tahun itu dilakukan lantaran geram setelah berulangkali ditagih uang hasil penggandaan uang dari para kliennya.

Alih-alih mendaptkan uang berlipat, para korban ini justru dibabisi nyawanya dengan diberikan minuman bercampur racun ikan.

dukun pengganda uang banjarnegara
(Foto: Instagram/Polresbanjarnegara)

Modus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Slamet Tohari merupakan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Pria yang dikenal dengan sebutan Mbah Slamet itu membuka praktik abal-abal berupa penggandaan uang.

Klien Slamet Tohari datang dari beberapa wilayah di luar Banjarnegara, dengan syarat menyerahkan sejumlah uang mahar untuk dilipatgandakan.

Lalu, korban akan diajak menuju ke sebuah kebun milik Slamet Tohari dengan dalih melakukan ritual khusus dari sang dukun pengganda uang Banjarnegara ini.

“Ritualnya saya ajak ngobrol biasa, kalau sudah malam saya beri minuman,” ungkap tersangka dalam konferensi pers Polres Banjarnegara, Selasa, 4 April 2023.

Admin