Komunitas La Sape di Kongo, Tampil Trendy dan Unik di Tengah Kemiskinan Sejak 1976

HARIANE SEMARANG –  Komunitas La Sape di Kongo adalah salah satu perkumpulan unik di Afrika yang sudah ada sejak lama.

Komunitas La Sape di Kongo memang masih jarang terdengar oleh publik. Namun, komunitas ini sangat terkenal di benua Afrika.

Komunitas La Sape di Kongo ini biasanya ditemukan di Ibukota Brazaville dan Kinhsasa.

Keberadaan komunitas La Sape yang unik ini memiliki reputasi tersendiri. Rela hidup dalam kemiskinan agar tetap bisa tampil trendy.

Apa itu Komunitas La Sape di Kongo?

Komunitas La Sape di Kongo
Komunitas La Sape di Kongo tetap tampil trendy di tengah kemiskinan. (Foto: Pixabay/Quentcourtois0)

Dilansir dari Le Journal International, kata La Sape merupakan singkatan dari bahasa Perancis. La Société des Ambianceurs et des Personnes Élégantes dipilih sebagai nama dan visi komunitas mereka.

Komunitas ini akan keluar rumah dengan berpakaian elegan dan cerah. Orang-orang akan bersorak gembira saat bertemu dengan anggota La Sape.

Anggota La Sape sendiri bukan merupakan pengusaha yang memiliki banyak uang, melainkan pekerja sipil biasa.

Saat weekday mereka akan bekerja untuk keperluan sehari-hari dan akan keluar dengan pakaian mewah saat weekend.

Berdasarkan informasi dari kanal YouTube Sepulang Sekolah, komunitas ini sudah ada sejak zaman penjajahan Prancis dan Belgia pada 1880-1960.

Para penjajah suka memberikan pakaian dari designer Prancis sebagai hadiah. Pakaian yang bergaya Eropa ini, membuat masyarakat Kongo berpikir bahwa European Style akan membuatnya keren.

Kepopuleran La Sape

Kepopuleran La Sape
Kepopuleran La Sape. (Foto: Unsplash/Bansah Photography)
Admin