Perbedaan Stonewalling dan Silent Treatment, Kenali Tanda-tandanya Agar Tidak Terjebak

Melansir dari Psychcentral, silent treatment merupakan perlakuan diam dalam merespon suatu konflik.

Biasanya dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk menghukum dan memanipulasi pasangan agar sesuai dengan sesuatu yang diinginkan.

Berbeda dengan stonewalling yang biasanya pelakunya tidak menyadari perbuatan yang sedang ia lakukan.

Sehingga akan terus menerus menghindar tanpa mengetahui kapan akan berhenti.

Tetapi sikap stonewalling ini bisa menjadi tanda seseorang tengah melakukan pelecehan emosional. Sehingga stonewalling lebih sering terjadi pada lelaki ketimbang perempuan.

Selain itu perilaku ini tidak hanya terjadi pada hubungan percintaan saja. Namun juga dapat terjadi pada hubungan orangtua dan anak.

Tanda-tanda Sikap Stonewalling

Tentu setiap perilaku memiliki tandanya masing-masing, seperti sebagai berikut:

1. Menolak untuk mengakui perilaku diamnya

Seseorang yang melakukan tindakan ini akan sulit untuk menyadari bahwa ia salah dalam menyelesaikan masalah. Sehingga seseorang akan menolak mengakui kesalahannya.

2. Melakukan pengabaian ketika diajak berbicara

Karena tidak ingin masalahnya semakin berlarut-larut, seseorang memiliki untuk mengabaikan lawan bicaranya ketika sedang diajak bicara.

3. Menghindari pertanyaan dan topik pembicaraan tertentu

Seseorang yang melakukan tindakan ini tentu mengetahui apa yang hendak dan nyaman untuk dibicarakan. Oleh karena itu orang tersebut akan lebih suka menghindari percakapan yang ada di rumah.

4. Bersikap pasif dan agresif

Seseorang yang melakukan stonewalling cenderung akan pasif dalam merespon obrolan yang memicu perdebatan. Sehingga ketika merasa terancam, seseorang akan bersikap agresif untuk mempertahankan diri.

Dampak Stonewalling dalam Hubungan

Ketika pasangan membangun tembok dan enggan menyelesaikan permasalahannya yang tengah terjadi dalam hubungannya, tentu ini akan berdampak besar di kemudian hari.

Admin