10 Amalan Sunnah Saat Puasa, Mandi Besar Sering Disalahartikan Sebagai Syarat Wajib

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا، فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدِ التَّمْرَ، فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ

Artinya: “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).

Selain itu, sebuah riwayat menyebutkan, bahwa Rasulullah SAW selalu berbuka dengan kurma basah.

Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan air putih.

Apabila tidak ada kurma dan air, Rasulullah SAW biasa menggantinya dengan madu dan susu.

3. Membaca Doa Ma’tsur

Doa matsur
Membaca doa ma’tsur saat ramadhan yang wajib diketahui guna menyempurnakan ibadah di bulan suci ini. (Foto: pixabay/freebiespic)

Menurut Kemenag RI, doa ma’tsur adalah doa di akhir salat untuk dibacakan sebelum keluar dari salam dan boleh dilafalkan sebanyak-banyaknya.

Selama Ramadan, membaca doa ma’tsur tergolong ke dalam amalan sunah dan bisa dibaca saat sebelum atau sesudah buka puasa.

Menurut NU, doa ma’tsur terdiri dari 2 macam, yaitu versi panjang dan pendeknya. Doa ma’tsur versi panjang yaitu:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”

Admin