5 Tempat Wisata Religi di Kota Semarang, Punya Sejarah Menarik dan Kebudayaan yang Tinggi

Bentuk perbedaan ini jadi dasar pembentuk rasa saling memiliki antara sesama.

Vihara Watugong : Corak Modern Umat Buddha yang Berpadu dengan Kekayaan Lokal

Vihara Watugong
Vihara Watugong. (Foto: Youtube/Antropologi Sosial UNDIP 2020)

Keunikan Semarang dengan berbagai macam agama dan budaya yang menyatu, hadir di dalam bangunan megah Vihara Buddhagaya Watugong. 

Berdasarkan penelitian dari Universitas Diponegoro, Vihara yang terletak di daerah Pudak Payung ini jadi pusat kehidupan agama Buddha dan wisata di Kota Semarang. 

Dibangun mulai pada tahun 1955 berawal dari tuan tanah Semarang (Cina Goei Thwan Ling) yang sangat terkesan dengan Ashin Jinarakkhita pada perayaan Waisak 2549 di Candi Borobudur. 

Pada Februari tahun 2001, kompleks Vihara mengalami renovasi besar-besaran di bawah Sangha Theravada. 

Delapan tahun diabaikan tak terawatt, wajah baru Vihara mulai dikenalkan kembali. Renovasi dimulai dengan gedung Dhammasala yang selesai pada tanggal 3 November 2002. 

Gedung ini dibuka kembali oleh Gubernur Jawa Tengah pada masa H. Mardiyanto. Salah satu tempat wisata religi di Kota Semarang.

Setelah itu bangunan-bangunan lain di dalam Vihara menyusul. Pagoda Avalokitesvara akhirnya dibuka kembali pada 14 Juli 2005.

Hal paling unik dari Vihara ini adalah adanya penggabungan arsitektur Oriental dan Jawa yang Bersatu padu. Pendhapa Tradisional Jawa yang mengelilingi kompleks sangat kontras dengan arsitektur utama bangunan Vihara. 

Rizky Riawan