Donald Trump Didakwa Menyimpan Dokumen Rahasia, Begini Tanggapan Mantan Presiden AS Tersebut

Penyelidikan tersebut mencapai titik puncak pada 8 Agustus 2022 saat perkebunan milik Donald Trump di Mar-a-Lago digeledah oleh agen FBI. Dari penyelidikan itu, menyita lebih dari 100 dokumen dengan tanda rahasia, dan 43 folder kosong dengan spanduk rahasia dari kantor Trump.

Daftar inventaris properti juga menunjukkan adanya 11.000 dokumen atau foto tanpa tanda klasifikasi yang digambarkan sebagai milik pemerintah AS.

Donald Trump berkali-kali mangatakan bahwa ia tidak bersalah dan bersikeras mengatakan bahwa penyelidikan itu adalah “perburuan penyihir”.

Penyelidikan tersebut menyerang Trump secara politik maupun hukum dan bersiap-siap menjatuhkan tim kampanyenya untuk pemilu 2024 yang akan datang.

Meski masih belum jelas apa konsekuensi politik langsung dan jangka panjang yang akan dialami oleh Trump, apapun yang terjadi, akan membuat Trump kembali menjadi sorotan, mengalihkan perhatian dari kandidat lain yang mencoba membangun momentum dalam pemilihan presiden 2024.

Sebelum Donald Trump didakwa tentang dokumen rahasia, dakwaan pertamanya saja telah mendorong kontribusi jutaan dolar dari para pendukung Trump yang marah.

Trump menyatakan bahwa dia berhak menyimpan dokumen rahasia ketika dia meninggalkan Gedung Putih dan mengklaim tanpa bukti bahwa dia telah membukanya.

Namun, telah diketahui mantan presiden tersebut memang telah lama berusaha menggunakan masalah hukum yang meningkatkan keuntungan politiknya, mengeluh di media sosial dan di acara-acara publik bahwa kasus-kasus tersebut didorong oleh jaksa demokrat untuk merugikan kampanye pemilu 2024-nya.****(Kontributor: Cindy Melani Putri)

Kontributor 5