HARIANE SEMARANG – Kritik sastra feminis adalah jalan sunyi para sastrawan yang jenuh dengan maskulinitas dan cara pandang patriarki dalam meramu sebuah karya fiksi, baik lokal maupun di dunia.
Cara pandang tersebut memunculkan stigma, yang seringkali melekat pada perempuan dan kekalahan, sementara kemenangan hanya untuk kaum laki-laki. Stigma ini memunculkan gelombang besar penolakan secara ideologis, baik dari kaum perempuan maupun laki-laki yang mulai sadar akan pergerakan.
Tak jarang, fenomena kekerasan dan mitos negatif tentang perempuan dan gender yang tertindas selalu saja menghidupkan kisah-kisah perjuangan yang epik.
Contohnya adalah lahirnya sastra wangi pada era setelah reformasi. Beranjak dari Ayu Utami dan Djenar Maesa Ayu, kisah-kisah itu terus disampaikan dengan cara yang realistis, atau bahkan dengan sangat erotis, hiperbolis dan banyak lagi.
Karya-karya yang bersifat feminis tidak hanya milik para penulis perempuan, tetapi banyak juga para penulis lelaki yang menceritakan tentang perempuan dan perjuangannya melawan sistem.
Seperti Pramoedya Ananta Toer dengan Nyai Ontosorohnya, atau Eka Kurniawan dengan Iteung dan kisahnya dengan Margio. Itu adalah contoh khazanah kepenulisan tentang perempuan yang terus mekar dan berbunga wangi.
Tetapi, ada yang luput dari pandangan banyak orang. Jarang sekali para penulis membuat karya sastra berunsur feminis dengan pendekatan Realisme Magis sebebagai media penyampaian perlawanan perempuan.
Gaya kepenulisan yang mengaburkan bayangan tentang kehidupan nyata dan menghidupkan mimpi-mimpi alam bawah sadar.
Penulis dan Editor
-
Rizky Riawan
-
Ichsan Muttaqin
H-48 Pilkada 2024, KPU Kota Semarang Terima 2.248 Kotak Suara, Pengawasan Bawaslu Terus Berlangsung
Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Pasca Rilis Notulen FOMC
Badai Milton Kategori 3 Melanda Florida, Lebih dari 1 Juta Warga Terkena Dampak
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
Naoya Inoue vs Luis Nery: The Monster Pertaruhkan 4 Gelar Sabuk Juara Tinju Dunia di Tokyo
10 Lagu Terpopuler IU (Lee Jieun) yang Wajib Diketahui UAENA serta Fakta Uniknya
Google Gemini: Asisten AI Baru untuk Android yang Diproyeksikan Gantikan Google Assistant
Sinopsis A Killer Paradox: Membongkar Kisah Mencekam di Balik Pembunuh Tak Disengaja
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024
BUDAYA
Misteri Astrologi: Mendalami Perbedaan antara Ramalan Zodiak, Shio dan Weton Jawa
Hal-hal Unik dalam Pernikahan Megah di Dhaup Ageng Pura Pakualaman
GAYA HIDUP
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
HARIANESIA
OLAHRAGA
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
PENDIDIKAN
ZODIAK
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024
Ramalan Zodiak untuk Aries, Gemini, dan Taurus pada Sabtu, 10 Februari 2024
VIDEO
H-48 Pilkada 2024, KPU Kota Semarang Terima 2.248 Kotak Suara, Pengawasan Bawaslu Terus Berlangsung
Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Pasca Rilis Notulen FOMC
Badai Milton Kategori 3 Melanda Florida, Lebih dari 1 Juta Warga Terkena Dampak
Wulan Guritno: Rahasia Body Goals dan Menjaga Kesehatan Tubuh di Usia 43
Prediksi Timnas Indonesia U23 Vs Irak U23 dalam Perebutan Tiket Olimpiade Paris 2024
Naoya Inoue vs Luis Nery: The Monster Pertaruhkan 4 Gelar Sabuk Juara Tinju Dunia di Tokyo
10 Lagu Terpopuler IU (Lee Jieun) yang Wajib Diketahui UAENA serta Fakta Uniknya
Google Gemini: Asisten AI Baru untuk Android yang Diproyeksikan Gantikan Google Assistant
Sinopsis A Killer Paradox: Membongkar Kisah Mencekam di Balik Pembunuh Tak Disengaja
Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo pada Sabtu, 10 Februari 2024